Populasi vs ambulans: Orang Indonesia yang menentang protokol transportasi COVID-19 korban

Banyak kru ambulans COVID-19 telah diserang oleh populasi di Indonesia belakangan ini. Alasannya? Ambil kembali jenazah orang yang mereka cintai yang mati karena coronavirus.

Terlepas dari norma keselamatan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia dalam pengangkutan korban COVID-19, banyak pihak yang melakukan penyerangan ambulans untuk mengambil kembali tubuh orang yang mereka cintai. Paramedis dan EMT mencoba untuk menjaga ketenangan populasi tampaknya tidak berguna. Banyak yang mengancam akan membakar ambulans COVID-19 jika mereka tidak dapat mengambil kembali mayat kerabat mereka.

Orang Indonesia yang menentang COVID-19 menjadi korban transportasi ambulans: mengapa ini terjadi?

Menurut pemimpin gugus tugas COVID-19 di Rumah Sakit Regional Smart Pamekasan, orang-orang ini tidak ingin memberi tahu siapa pun bahwa kerabat atau tetangga mereka mati karena COVID-19. Itu sebabnya mereka ingin mengubur tubuhnya sendiri, tanpa protokol keamanan apa pun.
Banyak keluarga di Indonesia menolak untuk menerima bahwa kerabat mereka bisa saja meninggal karena COVID-19 dan sering kali mereka membahayakan dokter dan perawat jika mereka melaporkan apa yang tidak ingin mereka dengar.

 

COVID-19 korban transportasi ambulans: prioritas ke nilai sosial-budaya

Masalahnya adalah bahwa populasi memberikan prioritas pada nilai-nilai sosial-budaya, bukan keselamatan mereka sendiri. Sementara pemerintah bergerak secara formal, masyarakat memberi makan kekacauan. Seorang sosiolog di Universitas Sebelas Maret (UNS), Drajat Tri Kartono menjelaskan bahwa mungkin pemerintah bisa lebih fleksibel dalam prosedur penguburan karena masyarakat bersikap sangat kritis.

Pembatasan Pemerintah Indonesia membahayakan seluruh populasi dan kru ambulans COVID-19. Perilaku ini berisiko dan setiap negara harus menghormati martabat setiap orang yang mati. WHO menyatakan bahwa "martabat orang mati, tradisi budaya dan agama mereka, dan keluarga mereka harus dihormati dan dilindungi," tetapi anggota keluarga harus diberikan "instruksi yang jelas untuk tidak menyentuh atau mencium tubuh."

 

 

BACA JUGA

Pasokan medis anti-COVID 4 ton untuk Palang Merah Timor Leste oleh Palang Merah Indonesia (PMI)

Toyota menyumbangkan ambulans anti-COVID ke Islamic Boarding School di Indonesia

Menemukan peralatan dan solusi di dalam ambulan di Indonesia

 

 

SOURCE

 

Anda mungkin juga menyukai