Laporan: Darurat penuh sesak di Seoul dan waktu penyelesaian ambulans

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kepadatan berlebih di bagian gawat darurat regional di Seoul, Korea dan mengevaluasi pengaruh kepadatan pada ambulans waktu penyelesaian.

Metode - Penelitian ini dilakukan antara Januari 2010 dan 2010 Desember. Pasien yang diangkut oleh ambulan 119 ke pusat darurat 28 di Seoul memenuhi syarat untuk pendaftaran. Kelebihan kepadatan didefinisikan sebagai tingkat hunian rata-rata, yang sama dengan jumlah rata-rata pasien yang tinggal di departemen darurat (ED) untuk jam 4 dibagi dengan jumlah tempat tidur di ruang Gawat Darurat. Setelah memilih kelompok untuk analisis akhir, pemodelan multi-level regresi (MLM) dilakukan dengan efek acak untuk ED, untuk mengevaluasi asosiasi antara tingkat hunian dan waktu penyelesaian.

Hasil - Antara Januari 2010 dan 2010 Desember, pasien 163,659 diangkut ke 28 ED yang terdaftar. Tingkat hunian rata-rata adalah 0.42 (kisaran: 0.10-1.94; rentang interkuartil (IQR): 0.20-0.76). DE yang penuh sesak lebih cenderung memiliki pasien yang lebih tua, mereka dengan mentalitas normal, dan pasien non-trauma. ED yang penuh sesak lebih cenderung memiliki interval turnaround yang lebih panjang dan jarak perjalanan. Analisis MLM menunjukkan bahwa peningkatan 1% dalam tingkat hunian dikaitkan dengan penurunan 0.02-menit dalam interval turnaround (95% CI: 0.01 ke 0.03). Dalam analisis subkelompok terbatas pada ED dengan tingkat hunian lebih dari 100%, kami juga mengamati penurunan menit 0.03 dalam interval turnaround per peningkatan 1% pada tingkat hunian (95% CI: 0.01 ke 0.05).

[dokumen url = ”https://www.emergency-live.com/wp-content/uploads/2015/06/journal.pone_.0130758.pdf” width = ”600 ″ height =” 780 ″]

Anda mungkin juga menyukai