CPR pada mayat untuk mengevaluasi perangkat jalan nafas supraglotis pada tekanan intratoraks negatif

Evaluasi perangkat jalan nafas supraglotis yang dapat mengembangkan tekanan negatif intrathoracic mengambil studi cross-over prospektif dari resusitasi kardiopulmoner pada mayat manusia.

Dr Joe Holley, Department of Emergency Medicine, University of Tennessee, Memphis (USA), dengan kolaborasi Johanna C.Moore, Michael Jacobs, Carolina Rojas-Salvador, Charles Lick, Bayert J. Salverdab, Michael C.Lickb, Ralph J Frascone, Scott T. Youngquist, Keith G. Lurie menerbitkan makalah tentang Jurnal Resmi Dewan Resusitasi Eropa terkait dengan tekanan intrathoracic negatif (ITP) selama CPR dekompresi yang disebabkan oleh penggunaan perangkat jalan nafas supraglotis.

Praktis, tekanan intrathoracic negatif selama CPR sangat penting untuk mengisi ulang jantung, meningkatkan curah jantung, mempertahankan tekanan perfusi otak dan koroner, dan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup. Untuk menghasilkan ITP negatif, diperlukan segel jalan napas.

Tim yang dipimpin oleh Dr Joe Holley menguji hipotesis bahwa beberapa perangkat jalan nafas supraglottic (SGA) tidak menutup jalan napas serta tabung endotrakeal standar (ETT).

Menurut abstrak, metode yang telah dilakukan tekanan jalan nafas (AP) diukur sebagai pengganti ITP dalam tujuh mayat manusia yang baru-baru ini meninggal dunia dari berbagai habitus tubuh. CPR kompresi-dekompresi manual, otomatis, dan aktif konvensional dilakukan dengan dan tanpa perangkat threshold impedansi (ITD) pada posisi terlentang dan Head-Up.

Ventilasi tekanan positif diberikan oleh perangkat ETT dan 5 SGA yang diuji dalam urutan acak dalam studi yang dirancang secara cross-over yang prospektif ini. Hasil utama adalah perbandingan AP dekompresi antara semua kelompok.

Untuk menghasilkan ITP negatif yang jauh lebih rendah selama fase dekompresi semua metode CPR, ITD diperlukan. SGA bervariasi dalam kemampuan mereka untuk mendukung ITP negatif.

Dalam model mayat manusia, kemampuan untuk menghasilkan tekanan intrathoracic negatif bervariasi dengan SGA yang berbeda dan ITD terlepas dari posisi tubuh atau metode CPR. Sebagai kesimpulan, perbedaan dalam perangkat SGA harus sangat dipertimbangkan ketika mencoba untuk mengoptimalkan hasil henti jantung, karena beberapa SGA tidak secara konsisten mengembangkan segel atau tekanan intratoraks negatif dengan beberapa metode dan perangkat CPR yang berbeda.

BACA LEBIH BANYAK

 

ANDA MUNGKIN INGIN BACA JUGA:

 

 

Berlatihlah dengan manekin yang memuntahkan lendir hijau!

 

 

 

Pedoman Manajemen Jalan Air bisa berubah dengan cepat

 

Manuver Obstruksi Jalan napas Pediatrik dalam Kasus Muntah atau Cairan: Ya atau Tidak?

 

 

Anda mungkin juga menyukai