Praktek klinis pengobatan darurat di Mahajanga, Madagaskar

Pengantar

Hanya sedikit yang didokumentasikan mengenai praktik klinis perawatan darurat di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Kurangnya model struktural menghadirkan hambatan serius bagi pengembangan layanan perawatan darurat yang efektif. Penelitian ini menyediakan model seperti itu dengan menggambarkan praktik klinis di pusat darurat Center Centre Universitaire de Mahajanga di Madagaskar.

metode

Ini adalah tinjauan grafik retrospektif dari semua pasien dewasa yang datang ke pusat gawat darurat dari September hingga November 2012. Data grafik yang diarsipkan diekstrak ke dalam database komputer. Data termasuk: usia, jenis kelamin, tanggal, investigasi diagnostik, prosedur, obat-obatan, dan diagnosis.

Hasil

Grafik 727 ditinjau, rata-rata delapan pasien per hari. Tiga patologi paling sering diamati adalah trauma, gastrointestinal, dan penyakit infeksi. Sebanyak 392 menerima investigasi diagnostik. Ini adalah jumlah darah lengkap utama (n = 218), glukosa darah (n = 155) dan EKG (n = 92). Sinar-X dada (n = 83), sinar-X ekstremitas (n = 55) dan sinar-X tengkorak / wajah (n = 44) terdiri dari pencitraan yang paling umum. Ultrasonografi terutama perut (n = 9), ginjal / genitourinari (n = 6), dan kebidanan (n = 2). Intervensi terapeutik dilakukan pada pasien 564, paling umum akses intravena (n = 452) dan perawatan luka / ortopedi (n = 185). Obat diberikan kepada pasien 568, sebagian besar anti-inflamasi / analgesik (n = 463) dan antibiotik (n = 287).

Kesimpulan

Ini adalah studi deskriptif pertama dari praktik klinis pengobatan darurat di Mahajanga, Madagaskar. Ini menyediakan baik Malagasi dan komunitas medis internasional dengan analisis obyektif dari praktek perawatan darurat di Madagaskar baik dari sudut pandang diagnostik dan terapeutik. Perawatan darurat di sini berfokus pada manajemen cedera traumatis dan penyakit menular. Pencitraan diagnostik, farmakologis dan intervensi terapi prosedural mencerminkan beban yang ditempatkan pada institusi ini oleh penyakit-penyakit ini. Kami berharap penelitian ini akan memberikan panduan untuk pengembangan lebih lanjut dari sistem perawatan darurat khusus Malagasi.

 

BACA TEKS LENGKAP
Anda mungkin juga menyukai