23 terluka seperti api, ledakan batu depot militer tentara Filipina

MANILA (AFP) - Dua puluh tiga orang terluka ketika kebakaran dan serangkaian ledakan menghantam depot amunisi militer Filipina di dekat distrik keuangan negara itu, Rabu, kata para pejabat dan saksi mata.

Tayangan televisi lokal menunjukkan tentara berseragam membawa beberapa yang terluka di usungan dari gedung yang terbakar yang diselimuti oleh asap hitam, sementara tiga korban lainnya duduk di trotoar menunggu bantuan medis.

"Saya berada beberapa meter jauhnya ketika kebakaran terjadi dan menyebabkan ledakan keras," kata jurubicara militer Letnan Kolonel Noel Detoyato kepada wartawan.

Dua puluh tiga orang dirawat di sebuah rumah sakit militer Filipina di dekatnya, dengan lima tentara dan seorang warga sipil di antara mereka kemudian pindah ke rumah sakit lain karena mereka mengalami luka serius, kata Kolonel Rovelene Bambao, seorang dokter medis, kepada AFP.

Delapan prajurit, tujuh petugas pemadam kebakaran dan seorang warga sipil termasuk yang terluka, kata Detoyato. Identitas tujuh orang lainnya tidak segera diketahui.

Penyebab kobaran api yang meruntuhkan depot pasokan amunisi di Komando Cadangan Angkatan Darat Filipina sedang diselidiki, tambahnya.

Api tampaknya memicu ledakan di antara amunisi yang disimpan di sana, tambahnya.

Bangunan yang terisolasi ini berjarak beberapa menit berkendara dari kawasan keuangan Makati di Manila.

Detoyato mengatakan tentara telah memerintahkan evakuasi kantor dan gedung komersial terdekat sebagai tindakan pencegahan.

“Masih ada kemungkinan bisa ada lebih banyak ledakan. Daerah itu masih sangat panas, dan amunisi bereaksi terhadap panas, ”katanya.

Seorang fotografer AFP melihat tujuh pria dirawat karena berbagai cedera di rumah sakit tentara.

"Kami dihantam batu bata terbang dan pecahan kaca saat kami mundur dari gedung," kata sukarelawan pemadam kebakaran Manila Agrifino Santos kepada AFP.

Pemadam kebakaran 40-tahun mengatakan timnya dikirim dari distrik terdekat untuk menanggapi api di pagi hari dan telah mengosongkan meriam air mereka di kobaran api ketika ledakan dimulai.

"Kami langsung menyentuh tanah, tetapi kami tetap saja terkena," kata Santos, kepalanya dibalut dengan berat dan punggungnya hangus setelah kemejanya tersulut.

Keenam rekannya tampaknya luka yang kurang serius pada kaki dan tangan mereka.

Wakil juru bicara Angkatan Darat Filipina Kapten Anthony Bacus mengatakan kepada wartawan ia mendengar serangkaian ledakan kecil "seperti petasan" ketika ia duduk di gedung militer lain di dekatnya tak lama setelah peringatan kebakaran dinaikkan.

"Setelah sekitar 15 menit ada ledakan besar," tambahnya.

- AFP / al

Anda mungkin juga menyukai