Ensefalitis membunuh 60. Situasi "mengkhawatirkan" di India

NEW DELHI, INDIA (AFP) - An pecahnya of ensefalitis memiliki terbunuh 60 orang dalam dua minggu di negara bagian India timur Benggala Barat, seorang pejabat kesehatan mengatakan, menyebut situasi itu "mengkhawatirkan". Ratusan anak-anak kebanyakan meninggal di India setiap tahun karena virus yang ditularkan oleh nyamuk, tetapi Benggala Barat biasanya bukan salah satu negara yang paling parah dilanda. Hanya lima orang yang meninggal tahun lalu di Benggala Barat Ensefalitis Jepang, salah satu bentuk virus yang biasanya menyerang selama musim hujan ketika nyamuk berkembang biak. Layanan kesehatan Benggala Barat Direktur Biswaranjan Satpathy mengatakan Senin malam ada lonjakan tiba-tiba dalam kasus dan kematian antara Juli 7 dan 20.

Satpathy mengetuai pertemuan petugas medis negara bagian pada hari Senin untuk menilai situasi yang menurutnya telah tercapai "Proporsi yang mengkhawatirkan". Dia mengatakan tidak ada alasan khusus untuk lompatan itu, dan malah mengutip "varian musiman". "Tidak seperti ini pada bulan Juni, tiba-tiba melonjak," Satpathy juga mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa, saat mengunjungi sebuah rumah sakit di Siliguri, beberapa kilometer 460 (285 mil) utara ibukota negara bagian Kolkata “Kami berdedikasi untuk ini. Kasusnya sedang terjadi dan itulah sebabnya orang-orang ada di sini. Kami berusaha membantu semua orang" dia berkata. Negara bagian Uttar Pradesh dan Bihar yang terpadat di India di sebelah utara dirusak oleh ensefalitis setiap tahun karena sebagian besar anak-anak yang kekurangan gizi meninggal karena penyakit ini. Ensefalitis menyebabkan peradangan otak dan dapat menyebabkan kerusakan otak. Gejalanya meliputi sakit kepala, kejang, dan demam. Pakar kesehatan mengatakan, 70 juta anak di seluruh negeri berisiko.

Menteri Kesehatan Nasional Harsh Vardhan bulan lalu memerintahkan "langkah luar biasa" untuk mengakhiri ensefalitis, termasuk upaya imunisasi dan tempat tidur rumah sakit khusus untuk pasien ensefalitis di kabupaten yang terkena dampak. Meskipun ada vaksin untuk Japanese ensefalitis, sebagian besar anak-anak meninggal karena bentuk lain dari penyakit ini, termasuk sindrom ensefalitis akut, penyebab pastinya tidak diketahui.

Anda mungkin juga menyukai