Serangan Paris: Breaking news dan updates

Pada malam hari tanggal 13 November 2015, serangkaian serangan teroris terkoordinasi — yang terdiri dari penembakan massal, bom bunuh diri, dan penyanderaan — terjadi di Paris, Prancis, dan Saint-Denis, pinggiran utara kota tersebut. Mulai pukul 21:16 CET, enam penembakan massal dan tiga bom bunuh diri terpisah terjadi di dekat Stade de France. Serangan paling mematikan terjadi di teater Bataclan, di mana para penyerang menyandera dan terlibat dalam pertikaian dengan polisi yang berakhir pada pukul 00:58 tanggal 14 November.

Setidaknya 129 orang tewas, 89 dari mereka di teater Bataclan. Orang 352 lainnya terluka oleh serangan itu, termasuk orang-orang 99 yang digambarkan berada dalam kondisi serius. Selain korban sipil, tujuh penyerang terbunuh dan pihak berwenang terus mencari kaki tangan yang masih buron. Sebelum serangan itu, Prancis sangat waspada sejak serangan 2015 Januari di Paris yang menewaskan orang-orang 17, termasuk warga sipil dan polisi. Di 23: 58, Presiden Prancis François Hollande mengumumkan keadaan darurat, yang pertama sejak kerusuhan 2005, dan menempatkan kontrol sementara di perbatasan negara. Jam malam pertama di kota Paris sejak 1944 juga diberlakukan.

Pada 14 November, Negara Islam Irak dan Levant (ISIL atau ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Motif ISIL diklaim oleh kelompok tersebut sebagai pembalasan atas keterlibatan Perancis dalam Perang Sipil Suriah dan Perang Saudara Irak. Hollande mengatakan serangan itu diorganisir dari luar negeri “oleh Daesh,” akronim Arab yang merendahkan untuk ISIL, “dengan bantuan internal,” dan menggambarkan mereka sebagai “sebuah tindakan perang.” Serangan itu adalah yang paling mematikan yang terjadi di Prancis sejak Dunia Kedua Perang, dan yang paling mematikan di Uni Eropa sejak pengeboman kereta api Madrid di 2004.

LINK

[feed url = ”http://www.breakingnews.com/feeds/rss/paris-shooting-nov-13-2015 ″ limit =” 10 ″ descs = ”ya” tanggal = ”ya”]

 

 


 

Anda mungkin juga menyukai